Adam Smith seorang tokoh yang berpengaruh didunia ekonomi. Pencipta
karya besar dalam bidang ekonomi ini menjadi bagian terpenting sejarah
kapitalisme dunia. Karya besarnya An Inqury into the Nature and Cause of the Wealth of Nation” atau lebih dikenal dengan “The Wealth of Nations”
mampu membuka perubahan bagi kegelapan ekonomi eropa masa itu. Adam
Smith tampil sebagai filsuf di era Pencerahan Skotlandia mampu
memberikan sumbangan dan dasar ekonomi klasik sampai saat ini.
Bagi pencinta ilmu ekonomi mungkin sudah tidak asing lagi dengan Adam
Smith. Istilah “Invisible Hand” atau tangan tak terlihatnya menjadi
bagian yang tidak bisa lepas dari pemikiran seorang Adam Smith. Pencetus
kebebasan ini searang pemikir besar yang karyanya sangat – sangat
dikenang dan dikenal diseluruh dunia.
Adam Smith mungkin dikenal sebagai tokoh kapitalisme yang sangat
mengagungkan perdangangan bebas, kebebasan individu dalam berusaha,
berserikat dan berpendapat atau Adam Smith mengistilahkan dengan
kebebasan alamiah. Namun, yang menjadi masalah bagaimana konsep ekonomi
klasik Smith sebenarnya dan aplikasi sebenarnya.
Ada 4 (empat ) esensi model ekonomi klasik yang dikembangka oleh seorang
Adam Smith , dan didukung oleh murid – muridnya dari generasi
kegenerasi, yakni :
a. Penghematan, kerja keras, kepentingan diri yang baik, dan
kedermawanan terhadap orang lain adalah kebajikan dan karena itu harus
didukung.
b. Pemerintah harus membatasi kegiatannya pada pengaruran keadilan,
memperkat hak milik privat, dan mempertahankan negara dari serangan
asing.
c. Di bidang ekonomi, negara harus mengadopsi kebijakan Laissez faire
nonintervensi ( perdagangan bebas, pajak rendah, birokrasi minimal, dan
sebagainya).
d. Standar klasik emas / perak akan mencegah negara mendepresiasi mata
uang dan akan menghasilkan lingkungan moneter yang stabil dimana
ekonomi bisa berkembang.
Pada poin a terlihat jelas seorang Adam Smith sangat menonjolkan
kebajikan individu dalam konsep pemikiran kebebasannya. Sebebas –
bebasnya manusia tetap harus memikirkan tindakanya apakah berpengaruh
baik ataukah tidak bagi kehidupan orang lain. Adam Smith seorang yang
sederhana dan dimasa kehidupannyapun kedermawanannya tetap terjaga. Dia
menyumbangkan pendapatanya tanpa diketahui orang lain.
Pemerintah harus membatasi kegiatannya dalam pengaturan keadilan.
Mengapa seoarang Adam Smith tidak begitu percaya dengan yang namanya
keadilan yang diciptakan pemerintah bahkan dalam ”The Wealth of Nations”
Adam Smith menulis :
Tidak ada seni yang bisa dipelajari dengan cepat oleh pemerintahan,
kecuali seni menguras duit dari kantong penduduk ( halaman 813)
Karena itu, raja dan para menteri telah melakukan kelancangan dan
kekurangajaran luar biasa ketika mereke berpura – pura mengawasi
perekonomian orang – orang swasta, dan membatasi pengeluaran mereka,
entah itu dengan undang – undang tentang barang mewah, atau dengan
melarang impor barang – barang mewah luar negeri, Mereka sendiri (para
raja /penguasa dan menteri) tanpa kecuali adalah orang – orang yang
paling boros didalam masyarakat. Jika mereka mau mengurus pengeluaran
mereka, mereka bisa mempercayakan kepada orang – orang swasta.
Seandainya gaya hidup mewah tidak menghancurkan negara, tentu rakyatnya
juga tidak akan pernah hancur. ( halaman 329)
Jelas Adam Smith begitu yakin pemerintah hanya segolongan orang yang
mencari keuntungan dan mementingkan golongan yang menguntungkan mereka.
Bagi Smith pemerintah harus meminimalisir campur tangannya karena ini
akan menghambat kemajuan individu itu sendiri tentu dengan secara
bertanggungjawab.
Adam Smith sangat mendukung perdagangan bebas karena akan meningkatkan
kemakmuran dan persainga sehat sesuai yang dimiliki, pajak rendah karena
pajak tinggi rawan diselewengkan, birokrasi minimal dengan perijinan
yang tidak berbelit – belit, dan dipoin terakhir Smith sangat menekankan
kestabilan ekonomi agar perekonomian berkembang dengan sehat.
Sisi Baik Kapitalisme di Pikiran Smith
Smith adalah pemikir yang optimis akan kemajuan dunia. Dia mendambakan
kemakmuran Universal dimana dia lebih tertarik meningkatkan kemakmuran
dibandingkan membagi – bagikan kemakmuran itu sendiri. Fokus utama Smith
“peningkatan” individu melalui “kesederhanaan dan perilaku yang baik”.
Ini mungkin kontradiksi dengan hukum kebebasan itu sendiri tapi itulah
yang ada dibenak dan pikiran Smith.
Kapitalisme saat ini mungkin jauh dari harapan seoarang Smith. Negara
yang ingin menganut paham Smith harus benar – benar mengkaji apa yang
ingin dicapai oleh karya besar Smith bagi sebuah bangsa. Sehingga
kebebasan bukan sebuah kebebasan yang kebablasan seperti saat ini
terjadi tapi benar – benar kebebasan yang teratur, saling menghormati
antar individu dengan persaingan sehat, adil dan sesuai aturan yang
berlaku.
Kapitalisme pada dasarnya berpikiran tentang kemakmuran tapi mungkin
penerepan yang salah membuat sistem kapitalisme yang dibawa Smith
menjadi tidak sesuai harapan. Smith mengharapkan kemakmuran universal
tapi nyatanya merkantilsme gaya baru dalam slogan kapitalime lah yang
terjadi. Kapitalisme saat ini buka memberikan kemakmuran tapi membuat
masyarakat yang diperdaya oleh sistem yang salah implementasinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar